Kamis, 07 Juni 2012

SILSILAH TAREKAT KHALAWATIYAH SAMMAN


                SILSILAH TAREKAT KHALAWATIYAH SAMMAN
1.JALLA JALLALUHU RABBUL ALAMIN(ALLAH TALA)
2.JIBRIL A.S
3.SAYYIDINA WA MAULANA MUKAMMAD SAW SAYYIDIL ALAMIN
4.AMIRIL MUKMININ SAYYIDINA ALI BIN ABITHALIB KARRAMALLAHU WAJHAMU
5.SAYYIDI SYEKH HASAN AL BASHRI
6.SAYYIDI SYEKH HABIB AL AJMI
7.SAYYIDI SYEKH DAUD AT TA’I
8.SAYYIDI SYEKH MAKRUF AL KARAKHI
9.SAYYIDI SYEKH SURRI ASSAQATI
10.SAYYIDI SYEKH JUNAID AL BAGDADI
11.SAYYIDI SYEKH MAMSAD AD DAINURI
12.SAYYIDI SYEKH MUHAMMAD AD DAINURI
13.SAYYIDI SYEKH MUHAMMAD AL BAKRI
14.SAYYIDI SYEKH WAJIHUDDIN AL QAQIDZI
15.SAYYIDI SYEKH UMAR AL BAKRI
16.SAYYIDI SYEKH ABI AN NAJIB SYUHRAWARDI
17.SAYYIDI SYEKHQUTHUBUDDIN AL  ABHARi
18.SAYYIDI SYEKH RUKNUDDIN MUHAMMAD AN NAJASI
19.SAYYIDI SYEKH SYIHABUDDIN AT TABARIZI
20.SAYYIDI SYEKH JAMAL AL AHWARI
21.SAYYIDI SYEKH ABI ISHAQ IBRAHIM AZZAHIDI AL BUKLANI
22.SAYYIDI SYEKH AHA MUHAMMAD AL BALISI
23.SAYYIDI SYEKH PIR UMAR AL KHALAWATI
24.SAYYIDI SYEKH MUHAMMADA MIRA AL KHALAWATI
25.SAYYIDI SYEKH IZZUDDIN
26.SAYYIDI SYEKH PIR AS  SHADRUDDIN
27.SAYYIDI SYEKH ABU ZAKARIYAH ASY SYARWANI AL BAQUNI
28.SAYYIDI SYEKHPIR MUHAMMAD AL ASBUHANI
29.SAYYIDI SYEKH HALBI SULTANUL QURRA JAMAL AL KHALAWATI
30.SAYYIDI SYEKH SYA’BAN AFANDI AL QATHUMUNI
31.SAYYIDI SYEKH MUHYIDDIN AL QASTHUNI
32.SAYYIDI SYEKH ISMAIL AL JURWI
33.SAYYIDI SYEKH ALI AFANDI QURABAS
34.SAYYIDI SYEKH MUSTAFA AFANDI AL ADRANNAWI
35.SAYYIDI SYEKH IMAN JALIL SYEKH ABDUL LATIF
36.SAYYIDI SYEKH MUSTAFA AL BAKRI BIN KAMALUDDIN
37.SAYYIDI SYEKH MUHAMMADA BIN ABDUL KARIM AS SAMMAN AL QADIRI AL KHALWATI AL MADANI
38.SAYYIDI SYEKH MUHAMMAD SIDDIQ BIN UMAR KHAN AL MADANI
39.SAYYIDI SYEKH AL HAJJI IDRIS BIN USMAN
40.SAYYIDI SYEKH ABDILLAH AL MUNIR SYAMSUL ARIFIN
41.SAYYIDI SYEKH MUHAMMADA FUDHAIL TAJUL  KHALWATI                   
42.SAYYIDI SYEKH ABDUL GHANI TAJUL ARIFIN
43.SAYYIDI SYEKH ABDUS SAMAD ASADDULLAH AL MAS’ULI
44.SAYYIDI SYEKH ABUBAKRI BIN FIHRIN TAJUL KHALWATI
45.SAYYIDI SYEKH  ARIFIBILLAHI  MUHAMMAD SA’ID BIN MUHAMMAD YUNUS
46.SAYYIDI SYEKH ARIFIBILLAHI AL HAJJI MAHMUD BIN MUHAMMAD YUSUF BIN MUHAMMAD JAKFAR BIN MUHAMMADHUSAINI AL BUGISI
     
MAJELIS DZIKIR SYEKH SAMMAN
AL FAQIR IRSAN BIS ABDUL RAUF BIN IBRAHIM






Senin, 04 Juni 2012

ABU BAKRIN BIN FIKHRIN TAJUL KHALAWATIYA


MENCARI KEUTAMAAN DENGAN DZIKIR


MENCARI KEUTAMAAN DENGAN DZIKIR

Tidak syak lagi bagi seorang muslim tentang pentingnya dzikir dan besarnya faedah yang terkandung di dalamnya. Dalam Al-Qur'an banyak ayat yang memerintahkan untuk berdzikir, di antaranya, firman Allah:
"Hai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (Al-Ahzab: 41)
Allah memrintahkan hamba-Nya untuk berzikir karena besarnya kebutuhan hamba kepada Rabb mereka, bukan karena Allah butuh kepada mereka. Setiap saat yang dilewati oleh seorang muslim selayaknya tidak ada sekejap pun yang terlepas dari mengingat dan menyebut nama Allah, agar tidak menjadi sebuah penyesalan kelak di hari kiamat.
Rasul
bersabda:
'Tiada suatu waktu pun yang dilewati oleh anak Adam yang di dalamnya ia tidak berdzikir kepada Allah, melainkan pada hari Kiamat ia akan menyesal atasnya (terlewatinya waktu tersebut)." (Shahilul Jami' 5720)
Dzikir mempunyai peranan yang sangat fital, ia dapat menghantarkan seorang hamba menjadi dekat kepada Allah, cinta kepada syariat-Nya, dan dapat menolong untuk melaksanakan keataatan kepada Allah dalam segala bentuk ibadah yang tak terhitung jumlahnya.
Dalam sebuah hadits dikisahkan, seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah dan bertanya: "Ya Rasulullah, Aku merasa sangat banyak syariat Islam yang dibebankan kepadaku (sehingga aku tak sanggup melakukannya karena kelemahanku), beritahukanlah kepada-ku perkara yang mencakup semua itu dan mencukupiku".
Rasulullah bersabda: 'Berdzikir kepada Allah!" Dia bertanya: "Apakah itu sudah cukup bagiku?" Rasulullah menjawab: "Ya, itu sudah lebih baik bagimu". (HR. Tirmidzi (3375), Ibnu Majah (3793), shahih Ibnu Hibban (814))
Rasulullah menasehati orang Badui tadi untuk berdzikir, bukan berarti meninggalkan syariat lainnya secara keseluruhan, namun yang dimaksud adalah dzikir tersebut merupakan suatu amalan yang rutin dikerjakan di samping kewajiban-kewajiban yang sudah difardhukan kepadanya. Adapun hikmahnya adalah apabila seorang menjadikan zikir sebagai syiar hidupnya, penggerak lidahnya, dan penghias hatinya, maka akan tumbuh rasa cinta kepada Dzat yang selalu disebut nama-Nya. Sehingga, apabila cinta telah bersemi, maka akan mendorong ia untuk menegakkan syariat-syariat Allah, dan ringan untuk beribadah.

Diantara Faedah-Faedah Zikir

1.    Terjaga dari sifat kemunafikan.

Sesungguhnya orang-orang munafik sangat sedikit menyebut Allah, firman-Nya menyebutkan, artinya: "Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali ." (An-Nisa': 142)
Oleh sebab itu Allah mempe-ringatkan di akhir surah Munafiqun, artinya: "Hai orang-orang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari meng-ingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9)

2.    Terjaga dari syetan yang menyesatkan.

Allah berfirman, artinya: "Barang-siapa yang berpaling dari pengajaran (Rabb) Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya." (QS. 43:36)

3.    Menentramkan hati

Firman Allah, artinya: "(Yaitu) Orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram" (Ar-Ra'ad: 28)
Bahkan dalam ayat lain disebutkan diantara ciri-ciri orang beriman adalah apabila disebutkan nama Allah akan bergetar hatinya. Ini dikarenakan dalam hati seorang mukmin telah terpatri keagungan Allah, tidak ada yang membuatnya risau, karena semuanya dikembalikan kepada Allah.

4.    Allah akan mengingat hamba yang mengingat-Nya.

Firman Allah, artinya: "Karena itu ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepadamu." (Al-Baqarah: 152)Maksud Allah mengingat hamba-Nya adalah Allah akan melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya.
Sabda Rasulullah dalam hadits Qudsi, Allah berfirman:
"Barangsiapa mengingatKu dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diriKu, dan barangsiapa meng-ingatKu dalam suatu kelompok (kumpulan) maka Aku mengingatnya dalam suatu kelompok (kumpulan) lain yang lebih baik dari mereka (-malaikat-)". (HR. Al-Bukhari & Muslim)

5.    Dzikir akan menghapuskan dosa dan kesalahan; akan mendatang-kan pahala dan keutamaan yang besar.

Sabda Rasulullah:
"Tidak ada amalan anak Adam yang lebih bisa menyelamatkan dari adzab Allah keculai dzikir kepada Allah." (HR. Ahmad :21634)

Di antara dzikir-dzikir yang disya-riatkan dan mempunyai keutamaan besar adalah:

1.    Dari Abu Hurairah, Bahwasanya Rasulullah bersabda: Barang siapa yang mengucapkan:
(Tiada yang berhak untuk disembah kecuali Allah, Dialah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, milikNya segala kerajaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)
Dalam satu hari sebanyak seratus kali, maka ia sebanding dengan membe-baskan sepuluh budak; dituliskan baginya seratus kebaikan; dihapuskan darinya seratus kejelekan; ia mendapat perlindungan dari setan pada hari itu sampai sore; dan tidak ada seorangpun yang lebih baik darinya kecuali orang yang mengamalkan lebih banyak daripada itu. (HR. Al-Bukhari & Muslim)

2.    Rasulullah bersabda: Barangsia-pa yang mengucapkan (Maha Suci Allah dan segala pujian bagiNya) satu hari sebanyak seratus kali, akan gugur kesalahan-kesalahan walaupun sebanyak busa di lautan. (HR. Al-Bukhari & Muslim)

3.    Rasulullah bersabda:
Barangsiapa mengucapkan setiap pagi dan sore (Maha Suci Allah, dan segala pujian bagiNya) seratus kali, maka tidak ada seorangpun yang lebih utama darinya pada hari Kiamat, kecuali orang yang meng-ucapkan sepertinya atau lebih banyak lagi. (HR. Muslim)

4.    Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda: "Dua kalimat yang sangat dicintai oleh Allah Yang Maha Pemurah, sangat ringan diucapkan oleh lidah, dan sangat berat timbangannya, yaitu: (Maha Suci Allah, dan segala pujian bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung)". (HR. Al-Bukhari & Muslim)

5.    Dari Amr bin Al'Ash, bahwa Rasulullah bersabda: "Tiada seorang pun diatas muka bumi yang mengucap- kan: dan kecuali akan dihapus-kan dosa-dosanya walaupun lebih banyak daripada buih di lautan." (HR. At-Tirmidzi, Shahih Jami': 5636)

6.    Dari Ibnu Umar, secara marfu'
Bahwa Rasulullah bersabda: Barang siapa yang masuk pasar kemudian ia mengucapkan:
( Tiada yang berhak untuk disembah kecuali Allah, Dialah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, milikNya segala kerajaan dan pujian, Yang menghidup-kan dan mematikan, Dia Maha Hidup dan tidak akan pernah mati, ditangan-Nya segala kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)
Maka Allah akan mencatat baginya sejuta kebaikan, dan dihapuskan darinya sejuta kejelekan, dan diangkat baginya sejuta derajat. (HR. Tirmidzi (3428), Ahmad (1/47))

7.    Rasulullah bersabda: Penghulu Istighfar adalah:
(Ya Allah Engkaulah Tuhanku, tiada yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hambaMu, aku selalu berada di atas ketentuanMu dan janji-Mu, aku mengakui segala nikmat yang telah Engkau limpahkan dan aku meng-akui dosaku, ampunilah aku karena tiada yang dapat mengampuni segala dosa keculi Engkau)
Barangsiapa mengucapkan dengan penuh keyakinan di kala siang hari kemudian dia mati pada hari itu sebelum sore, maka ia termasuk ahli sorga. Dan barangsiapa mengucapkan dengan penuh keyakinan di kala sore hari kemudian dia mati pada hari itu sebelum pagi, maka ia teramsuk ahli sorga. (HR. Al-Bukhari/ Fathul Bari:11/97)

Inilah berapa dzikir yang tercan-tum dalam hadits Rasulullah. Hanya akan bermanfaat bagi orang-orang yang mengamalkannya dengan ikhlas, mengharap ampunan dari Allah dan dijauhkan dari adzab Neraka.
Marilah kita berdo'a agar Allah memudahkan kita dalam memperba-nyak dzikir kepadaNya:
Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepadaMu dan bersyukur ser-ta beribadah sebaik-baiknya kepadaMu. (Muhammad Yassir)

Maraji': Fiqh Ad'iyah Wal Adzakar , Abdul Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr.

6 PERKARA YANG HARUS DI KETAHUI


6 Questions
 Sebagai renungan kita bersama...

1. Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ?
2. Apa yang paling jauh dari kita di dunia ?
3. Apa yang paling besar di dunia ?
4. Apa yang paling berat di dunia ?
5. Apa yang paling ringan di dunia ?
6. Apa yang paling tajam di dunia ?

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya.... pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab "orang tua,guru,kawan,dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185)

Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua...."Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid -muridnya menjawab "negara Cina, bulan, matahari dan bintang - bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU". Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga...."Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya menjawah "gunung,bumi dan matahari". Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179).Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?". Ada yang menjawab "besi dan gajah". Semua jawaban adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT,sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapatmemegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?" Ada yang menjawab "kapas, angin, debu dan daun-daunan". Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat,gara-gara bermesyuarat kita meninggalkan sholat.

Dan pertanyaan keenam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?"...
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "pedang". Benar kata Imam Ghozali,
tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA" Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

KOSONGKANLAH HATI DARI PENGARUH MAKHLUK


KOSONGKANLAH HATI DARI PENGARUH MAKHLUK


Apabila kita bermaksud supaya hati kita dapat masuk ke dalamnya cahaya-
cahaya Ilahi, cahaya-cahaya Al-Ihsan dan teranglah hati dengannya untuk dapat
menangkap ilmu-ilmu ketuhanan dan sebagian rahasia alam makhluk ini, maka tidak
ada jalan lain selain apa yang telah diungkapkan oleh Maulana Ibnu Athaillah
Askandary dalam Kalam Hikmahnya yang ke-203 sebagai berikut:

"Kosongkanlah hati anda dari segala sesuatu selain Allah,
niscaya Dia akan memenuhi hati anda itu dengan ilmu-ilmu makrifat (ilmu mengenal
Allah dan rahasia-rahasia alam) ketuhanan."

Kalam Hikmah ini kejel;asannya sebagai berikut:

I.              Kita diperbolehkan Allah bahkan dianjurkan olehNya menguasai dan
memiliki alam ini sebanyak-banyaknya menurut pandangan lahiriah, walaupun
pada hakikatnya semua itu adalah milik Allah s.w.t. dan Dia adalah penguasa,
pemilik tunggal dan Maha Esa atas semuanya itu. Hal kedaan itu adalah menurut
pandangan "syari'at". Sedangkan menurut pandangan "hakikat",
di samping yang tadi, juga hati kita tidak boleh dipenuhi oleh alam
makhluk ini, tidak boleh dipengaruhi hati kita oleh harta kekayaan kita, oleh
pangkat kita, oleh isteri dan anak-anak kita dan lain-lain sebagainya.
Tetapi yang boleh bahkan yang harus mempengaruhi hati kita ialah Allah
s.w.t. atau dengan kata lain ialah agama kita yakni agama Islam. Selain
daripada Allah, apakah itu alam atas, atau alam bawah, alam dunia, alam
akhirat, alam hissy (yang dapat dijangkau pancaindera) ataupun alam maknawi
(yang bukan hissy), tidak boleh mempengaruhi hati kita.

Apabila hati kita telah kosong dari pengaruh-pengaruh alam
mayapada ini sehingga tidak ada dalam hati kita selain hanya "cinta pada Allah
s.w.t.", barulah Allah mengisi hati kita bahkan memenuhi hati kita dengan ilmu
makrifatNya sehingga hilanglah dari kita segala macam keraguan, naik
kepada tingkat yakin terhadapNya dan apa-apa yang diciptakan dan yang telah
ditentukan olehNya. Pada waktu itu berkumpulah dalam hati kita "Anwar
Al-Malakut" dan "Asrar Al-Jabarut".
Anwar Al-Malakut artinya cahaya-cahaya alam malakut. Yakni alam
bathin atau alam ghaib yang berhubungan dengan arwah dan jiwa manusia.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan "Asrar Al-Jabarut", ialah alam pertengahan
yakni alam barzakh (alam kubur) dan alam-alam mahsyar. Jabarut artinya
kekusaan danpaksaan. Sedangkan dalam alam barzakh dan mahsyar, segala sesuatu di
dalamnya adalah menurut apa yang telah ditetapkan Allah dan tidak boleh
dibantah oleh sesiapa pun, meskipun Rasul-rasulNya, semuanya lemah menghadapi
apa yang terjadi.

II.           Kalau sudah berkumpul dalam hati kita Anwar Al-Malakut dan
Asrar Al-Jabarut, maka terbukalah segala-galanya ini, sebab segala sesuatu
sudah beserta Allah, dengan Allah, dari Allah, kepada Allah, atas Allah,
dalam Allah dan tida ada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah (Laa
haula walaa quwwata illa billaahil-'aliyyil 'azhim). Sebab kita dalah hambaNya
dan yang dicintai olehNya, lahiriah kita dan bathiniah kita. Inilah makna
wahyu Allah s.w.t. kepada Nabi Isa a.s.:

"Bahwasanya Aku apabila Aku lihat pada hati hambaKu, lantas Aku
tidak mendapatkan dalam hatinya cinta pada dunia dan cinta pada akhirat,
niscaya Aku penuhkan hatinya itu dari "cintaKu" (padanya)."

Kesimpulan:

(a)    Ilmu makhrifat terhadap Allah s.w.t. sangat sulit kita dapatkan
apabila hati kita masih dipengaruhi oleh kecintaan-kecintaan kepada selain
Allah. Hal keadaan ini seperti kata penyair Tasawuf:

Jika alam telah hancur dari mata hatiku,
Barulah rahasia dapat melihat ghaibnya dalam cahaya terang,
Maka lemparkanlah alam itu dari pandanganmu,
Dan hapuslah titik ghaibnya, jika anda ingin melihatKu.

(b)    Karena itu, berjuang memerangi hawa nafsu adalah penting
sekali. Kemudian barulah kita tingkatkan pendekatan kita kepada Allah s.w.t.
dengan lahir dan bathin kita, sehingga sampai kita pada taraf bahwa dunia
ini dan apa saja selain Allah sudah tidak mempengaruhi bathin kita lagi,
meskipun kita mengahadapi dunia ini dengan serba macam permasalahannya,
seperti Rasulullah, Muhammad s.a.w. di mana beliau telah diikuti pula oleh
sahabat-sahabat dan hamab-hamba Allah yang shaleh.